Info
|
Profil G+ Profil Facebook Profil twitter
Home » » Tahun Baru dan Tradisi Masyarakat.

Tahun Baru dan Tradisi Masyarakat.

Written By Unknown on Minggu, 23 Juni 2013 | 00.37

'Indonesia Islam, Islami, Sejarah islam, islam agamaku, tentang islam, hukum islam, solawatan, download solawatan'
Tahun Baru dan Tradisi Masyarakat.

Tahun Baru dan Tradisi Masyarakat. [ Indonesiaku Islam ] - Hari – hari ini adalah awal tahun baru Hijriyah yaitu 2 Muharam 1434 H. Awal tahun baru sudah seharusnya kita berinstropeksi untuk kedepannya agar lebih baik. Berkaitan dengan tahun baru Hijriyah ini, saya ingin berbagi tentang suatu cerita yang menurut saya sangat menarik. Cerita ini saya peroleh dari khutbah seorang ustad, begini kisahnya :

Dulu, ketika Mbah Marijan masih hidup Ustad ini pernah ditanya Mbah Marijan,“Ustad, saya mau bertanya, kenapa tulisan Masjid di Masjid Agung Jogja ada tiga, satu tulisan latin, kedua tulisan arab, dan ketiga tulisan Jawa?”(tentunya pertanyaan ini dengan bahasa Jawa, tapi saya lupa redaksi Jawanya). Kemudian berikut jawaban sang Ustad, beserta penjelasanya.

Tulisan yang ada di Masjid Agung Jogja ada tiga jenis, sebenarnya ini menggambarkan keadaan umat islam yang ada di masyarakat kita. Pertama, tulisan latin, ini menggambarkan bahwa di masyarakat kita ada yang memeluk islam sekuler(liberal) artinya, meraka melakukan ibadah umat islam namun mereka masih meniru gaya hidup orang barat yang sekuler, meraka sholat tetapi meraka juga pesta dll. Sedangkan tulisan kedua, huruf arab, ini melambangkan adanya masyarakat kita yang memeluk islam dan berusaha menegakkan ajaran islam itu. Ketiga, tulisan jawa, ini melambangkan ada masyarakat kita yang sudah memeluk islam tatepi masih melakukan tradisi nenek moyang seperti sesajen dan lain – lain. Intinya dalam masyarakat kita ada tiga golongan umat islam yaitu : islam sekuler, islam yang islami, dan islam tradisional.


Hal ini juga terlihat dalam perayaan tahun baru yang ada di Negara kita. Ada tiga tahun baru besar yang dirayakan di lingkungan kita(khususnya Jawa), yaitu : Tahun Baru Masehi, yang perhitungan awalnya berdasarkan kelahiran Nabi Isa, Tahun Baru Hijriyah, yang perhitumganya berdasar hijrahnya Nabi Muhammad, dan Tahun Baru Saka yang perhitunganya berdasarkan penemuan huruf Jawa(yang terakir ini saya agak lupa). Nah, dalam perayaan tahu n baru ini kita bisa mengetahui mana kelompok masyarakat yang condong ke islam sekuler, islam islami, dan islam yang tradisional. Biasanya kelompok yang pertama, kelompok sekuler, akan memperingati Tahun Baru Masehi dengan pesta pora, kembang api dan sebainya. Kelompok kedua, islam yang islami, biasanya mereka merayakan Tahun Baru Hijriyah dengan pengajian . Kelompok yang ketiga, Islam Tradisional, biasanya mereka memperingati Tahun Baru Jawa dengan kirab, mencuci senjata dan lainya.

Setelah mengerti ketiga kelompok umat islam yang umumnya ada di masyarakat ini, harapanya kita tidak saling berbecah belah karena perbedaan ini. Namun, yang harus dilakukan denga mengeti perbedaan ini adalah kita bisa bersikap dengan benar dan juga masuk dalam kelompok yang baik, yaitu kelompok yang menyatakan islam dengan sepenuh hati dan berusaha sekuat mungkin untuk melaksanakan ajaran islam itu. Yaitu dengan memeluk Islam secara “kaffah”.

Share this post :

Posting Komentar