Dua Menteri Nilai Riau Siap Selenggarakan ISG |
Namun dari hasil peninjauan tersebut tidak langsung dapat diambil keputusan tempat pelaksanaan ISG. Hasil pengamatan langsung tersebut akan menjadi bahan pertimbangan penting untuk rapat bersama Presiden RI untuk kemudian diambil keputusan; ISG tetap di Riau atau dipindah.
Kedatangan Menko Kesra dan Menpora didampingi langsung Gubernur Riau, HM Rusli Zainal serta seluruh Panitia Daerah (Panda) Inaisgoc dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, serta panitia nasional ISG.
Menko Kesra Agung Laksono menyatakan, Riau sangat layak menggelar event dengan segala fasilitas yang dimiliki. Dengan kesiapan fisik yang dimiliki Pekanbaru, berdasarkan kunjungan itu, seharusnya tidak ada alasan ISG dipindah.
‘’Semuanya siap di Riau. Riau patut dan layak. Fasilitas sangat baik, jadi tidak ada alasan untuk dipindah,’’ tegasnya, dalam berita Riau Pos.
Walau menilai positif, Agung mengaku tetap akan membawa hasil kunjungan untuk dibahas bersama Presiden RI. Lalu Kapan keputusan akan diberikan? ‘’Insya Allah dalam waktu dekat, saya sudah jadwalkan untuk bertemu dengan Presiden bersama pihak Kemenpora,’’ lanjutnya.
Demikian pula terkait anggaran di Kemenkeu, semuanya dalam proses. Kalau sudah ada keputusan dari Presiden, maka tetap akan bisa dimanfaatkan dengan baik. Agung memastikan dirinya akan mengajak Kemenpora lebih realistis dalam mempersiapkan keputusan.
Berbeda dengan Menkokesra, Menpora Roy Suryo tampak ngotot Riau sulit menyelenggarakan ISG. Bukan karena masalah teknis, namun lebih kepada faktor non-teknis.
‘’Jika terjadi apa-apa dengan Gubernurnya, bagaimana Riau dan apakah tetap siap? Ini harus menjadi pertimbangan kita bersama,’’ ulasnya di Hall Aquatic, Rumbai.
Sementara permasalahan teknis, Roy sependapat dengan Menko Kesra bahwa sepenuhnya Riau sudah sangat siap. Karena itu dirinya akan membawa kembali permasalahan tersebut untuk kemudian diputuskan di tingkat pusat.
Dari sana nanti baru bisa diputuskan, di mana seharusnya ISG dilaksanakan, apakah tetap di Riau atau pindah ke Jakarta. Bahkan ada opsi penyelenggaraan mundur ke November hingga terpilihnya Gubernur Riau baru pasca-Pemilukada September mendatang. Namun hal tersebut diakuinya masih perlu dikoordinasikan dengan Presiden dan ISSF.
Bahkan Roy menceritakan, keinginan memindahkan ISG ke Jakarta bukanlah berasal dari dirinya, melainkan kemauan ISSF.
‘’Saya sudah menerima suratnya dari ISSF sebulan lalu. Bukan saya yang ingin pindah, tapi mereka dan pihak KOI,’’ sebutnya, mempertegas kenapa begitu bersikukuh ingin memindahkan tuan rumah ISG.
Kedua menteri tiba bersamaan sekitar pukul 16.30 WIB. Usai kunjungan, Menpora langsung bertolak ke Jakarta, sementara Agung Laksono menginap semalam di Pekanbaru.
Usai mengantar Menkokesra istirahat ke Hotel Aryaduta, Gubri langsung menuju Bandara VIP mengantarkan Roy Suryo dan berbicara beberapa hal. Gubri ingin menjelaskan arti penting ISG bagi masyarakat Riau, meskipun dirinya berstatus tersangka, hal itu tidak akan mengurangi persiapan Riau sebagai tuan rumah.
‘’Kita pasti mengedepankan kesuksesan bangsa ini, dan jangan jadikan status sebagai tersangka mengganggu proses ini, karena tidak akan berpengaruh apapun. Saya melakukan sesuatu kebijakan sesuai dengan peraturan perundangan,’’ jelasnya serius di hadapan Menpora.
Gubri berencana akan mengirim surat kepada Roy Suryo secara tertulis dan meminta dukungan KOI agar pelaksanaan ISG bisa dilakukan pasca-Pemilukada di Riau.
Gubri juga menyampaikan bahwa dirinya menerima email dari ISSF satu hari jelang kunjungan kedua menteri tentang dukungan penuh dari panitia internasional tersebut.
‘’Tolong jangan kecewakan masyarakat Riau. Kami sudah berjuang habis-habisan. Jangan hanya karena status saya saja, semua dipindahkan begitu saja. Saya pasang badan untuk suksesnya pelaksanaan, dan bisa dilihat kesiapan kami,’’ lanjutnya menjelaskan di hadapan Menpora.
Posting Komentar