Info
|
Profil G+ Profil Facebook Profil twitter
Home » » Makan Serangga untuk Perangi Kelaparan dan Obesitas

Makan Serangga untuk Perangi Kelaparan dan Obesitas

Written By xxxxx on Rabu, 15 Mei 2013 | 14.11

Makan Serangga untuk Perangi Kelaparan dan Obesitas [Indonesiaku Islam] - Sebuah laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa terdapat manfaat kesehatan dari konsumsi serangga bergizi tinggi dalam upaya memerangi obesitas dan kelaparan di dunia ini.
Makan Serangga untuk Perangi Kelaparan dan Obesitas
Lebih dari 1.900 spesies serangga yang tersebar di dunia bisa dimakan, terutama yang terdapat di kawasan Afrika dan Asia. Namun, orang-orang di Barat umumnya memalingkan wajah mereka dari serangga yang renyah semacam belalang dan anai-anai.

Dalam laporan yang diterbitkan oleh Departemen Kehutanan pada organisasi pangan PBB, FAO, para penyusun laporan mengatakan bahwa banyak serangga yang mengandung protein dan mineral dalam jumlah yang sama yang terdapat pada daging ternak. Tidak hanya itu, dalam serangga terdapat lemak baik yang dianjurkan dokter untuk mendapatkan asupan makanan seimbang.

Dari London reporter Aljazeera melaporkan, pasokan daging serangga tidak akan kurang untuk penduduk dunia. Sebab terdapat 1.900 jenis serangga yang dapat dimakan di planet bumi ini, atau sekitar 40 ton untuk setiap manusia.

Lembaga kesehatan dunia WHO memperkirakan, kasus obesitas di dunia saat ini sudah mencapai angka dua kali lipat dibanding tahun 1980, atau dialami sekitar 500 juta orang.

Ternak serangga untuk konsumsi pangan dunia memiliki sejumlah keunggulan. Lahan yang dibutuhkan untuk budidaya serangga sangat sedikit dibanding untuk peternakan hewan seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi. Pakan ternak yang dibutuhkan juga jauh lebih sedikit, sehingga akan mengurangi efek gas rumah kaca.

Disamping itu, terutama di negara-negara miskin, peternakan serangga dapat menjadi lahan penghidupan bagi penduduk terutama wanita, yang seringkali bertanggungjawab mengumpulkan serangga di lingkungan masyarakat pedesaan. Serangga yang mereka ternakan bisa dijual atau bahkan diekspor, sehingga membantu perekonomian keluarga.

Eva Meller dari WHO mengatakan, saat ini restoran-restoran di Eropa sudah mulai menyajikan menu-menu serangga untuk makan malam dengan rasa eksotik, lansir Aljazeera Senin (13/5/2013).
Share this post :

Posting Komentar