Info
|
Profil G+ Profil Facebook Profil twitter
Home » » Hari Ke-100 Mogok Makan Guantanamo, Aktivis Kirim Petisi ke Washington

Hari Ke-100 Mogok Makan Guantanamo, Aktivis Kirim Petisi ke Washington

Written By xxxxx on Sabtu, 18 Mei 2013 | 21.34

Hari Ke-100 Mogok Makan Guantanamo, Aktivis Kirim Petisi ke Washington [Indonesiaku Islam] - Para aktivis yang menuntut penutupan penjara Guantanamo menandai seratus hari mogok makan para tahanan di penjara itu dengan mengajukan petisi ke Gedung Putih berisi sekitar 370.000 tanda tangan.
Hari Ke-100 Mogok Makan Guantanamo, Aktivis Kirim Petisi ke Washington, Indonesia Islam, Islami, Sejarah islam, islam agamaku, tentang islam, hukum islam, solawatan, download solawatan
Hari Ke-100 Mogok Makan Guantanamo, Aktivis Kirim Petisi ke Washington
Sekelompok aktivis berpakaian warna oranye dan penutup kepala hitam seperti yang digunakan para tahanan di Guantanamo berkumpul di luar Gedung Putih pada hari Jumat (17/5/2013) guna menyeru penutupan segera penjara yang penuh kontroversial itu.

Tidak bermoral, ilegal, tidak efektif,” bunyi spanduk yang dibawa para aktivis.

Richard Killmer, direktur pelaksana National Religious Campaign Against Torture, mengatakan bahwa “penahanan tanpa pengadilan selama bertahun-tahun telah menciptakan perasaan putus asa dan tanpa harapan di kalangan tahanan di Guantanamo, yang lebih dari 100 orang di antara mereka ikut melakukan mogok makan.”

Kolonel Morris Davis, mantan jaksa militer di Guantanamo, menyerahkan petisi itu ke Gedung Putih.

Para aktivis juga mengacung-acungkan patung tiruan Obama, mengingatkan akan janji presiden Amerika Serikat itu untuk menutup penjara militer AS di Kuba tersebut.

Dari 166 tahanan, 102 di antaranya melakukan mogok makan di Guantanamo, di mana 30 orang dari mereka dipaksa makan lewat selang. Seorang tahanan masih berada di rumah sakit, namun pihak pengelola penjara mengatakan kondisinya tidak kritis.

Para tahanan menolak pemaksaan makan yang dilakukan petugas penjara dengan memasukkan selang dari hidung langsung ke lambung mereka, sebuah tindakan yang dinyatakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai salah satu bentuk penyiksaan.

Berbicara kepada Aljazeera, Dr Otman Kloiber, sekretaris jenderal World Medical Association, mengatakan bahwa pemaksaan makan lewat selang itu “merendahkan martabat dan tidak berperikemanusiaan.
Share this post :

Posting Komentar