IPSA dan KWPSI Latih Menulis Santri Dayah Darul Ihsan |
Zainal Arifin M. Nur yang mewakili KWPSI yang memberi materi tentang dasar-dasar jurnalistik menjelaskan bahwa sebuah berita itu harus memenuhi unsur 5 W dan 1 H. Yaitu, Who, Where, Why, What, When dan How.
“Sebuah berita tidak bisa dilepaskan dari unsur-unsur tersebut,” tegas Zainal yang juga redaktur Polkam di Harian Serambi Indonesia.
Pemateri lainnya, Teuku Zulkhairi, Sekjen IPSA. Dalam paparan Zuhlairi mengatakan bahwa menulis akan menjadi kunci kebangkitan dunia Islam saat ini dan di masa depan. Dan para santri dari Dayah harus mengambil perannya menyambut kebangkitan Islam ini. Sebab, para santri lebih lebih memiliki berkapasitas dalam memperkenalkan keindahan Islam lewat tulisan-tulisan mereka.
“Tradisi menulis oleh para ulama dahulu harus mampu diikuti dan diteruskan oleh para santri dan Teungku-teungku dayah saat ini. Secara umum masyarakat Aceh masih mengakui mereka sebagai calon-calon ulama yang keberadaan mereka di dayah dianggap sebagai persiapan perbendaharaan intelektual Islam(ulama) masa depan”, tegas Zulkhairi.
Ketua Panitia, Tgk Mustafa Husen, salah satu Guru di Dayah Darul Ihsan mengatakan acara ini sangat penting untuk mendidik para santri agar mereka mencintai tradisi menulis yang akan membantu penyebaran dakwah Islam kelak.
Tgk Mustafa juga mengucapkan terimakasih kepada para pemateri yang telah menyempatkan untuk memberi materi tentang menulis bagi santri-santri Selain dari KWPSI dan IPSA, acara ini juga turut dihadiri oleh penulis Aceh, Tgk Mulyadi Nuradin dari Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) yang juga memaparkan materi tentang strategi menulis untuk tembus ke media massa, jangan pernah menyerah menulis walaupun tidak dimuat di media massa nasional, pungkas Mulyadi Nurdin.
Posting Komentar